BARRU – Sebuah langkah strategis dan bersejarah terjadi di Desa Jangan-Jangan, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru, pada Kamis (24/4/2025), ketika seluruh kepala desa dan lurah se-Kabupaten Barru secara resmi mendeklarasikan dukungan penuh terhadap pembentukan Koperasi Merah Putih. Kegiatan ini berlangsung dalam rangkaian acara Forum Rembuk Tani Andalan Hati, yang menjadi simbol komitmen kolektif desa-desa untuk membangun kemandirian ekonomi dari akar rumput.
Deklarasi ini merupakan bagian dari gerakan nasional untuk menghadirkan 70 ribu Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia, sebagai mesin penggerak ketahanan pangan, pemberdayaan petani, serta pemerataan ekonomi berbasis desa.
Acara yang berlangsung hangat dan penuh semangat ini turut dihadiri oleh Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, Wakil Bupati Andi Abustan, jajaran Forkopimda Kabupaten Barru, serta ratusan petani dan masyarakat yang terlibat aktif dalam forum tersebut.
Dalam prosesi utama, Kepala Desa Lempang, Dahlan, memimpin pembacaan naskah deklarasi yang diikuti secara serentak oleh seluruh kepala desa dan lurah.
“Kami, para kepala desa dan lurah se-Kabupaten Barru, dengan ini menyatakan dukungan penuh terhadap pembentukan dan pengembangan Koperasi Merah Putih sebagai wadah perjuangan ekonomi rakyat,” tegas Dahlan, disambut gemuruh dukungan dari peserta yang hadir.
Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi simpul ekonomi baru yang hadir di tingkat desa, mampu menjawab tantangan konkret yang dihadapi petani—dari distribusi pupuk, akses permodalan, pengolahan hasil panen, hingga keterhubungan langsung ke pasar tanpa perantara yang merugikan.
Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif desa-desa di Barru yang dinilai sejalan dengan visi pembangunan berbasis partisipasi rakyat.
“Ini bukan sekadar koperasi, tapi gerakan perubahan. Koperasi Merah Putih akan menjadi wajah baru ekonomi desa—berdaya, mandiri, dan tangguh. Kami di pemerintah daerah siap mendampingi dan memperkuat gerakan ini,” ujar Bupati dengan penuh semangat.
Ia juga menekankan pentingnya membangun ekosistem pertanian yang inklusif dan berkeadilan, di mana petani bukan hanya sebagai pelaku produksi, tapi juga pemilik nilai tambah dari hasil pertaniannya.
Forum Rembuk Tani ini diyakini menjadi titik awal transformasi ekonomi desa di Barru, sekaligus menjadi model kolaborasi antara pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat dalam membangun kedaulatan pangan secara berkelanjutan.








