Thailand dan Kamboja Gelar Perundingan Gencatan Senjata di Malaysia, Dunia Serukan Akhir Konflik

- Jurnalis

Senin, 28 Juli 2025 - 15:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Thailand dan Kamboja Gelar Perundingan Gencatan Senjata di Malaysia, Dunia Serukan Akhir Konflik

Thailand dan Kamboja Gelar Perundingan Gencatan Senjata di Malaysia, Dunia Serukan Akhir Konflik

KUALA LUMPUR – Upaya damai tengah digelar di tengah memanasnya konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Kedua negara sepakat mengirim delegasi tinggi ke Malaysia untuk menggelar perundingan gencatan senjata, Senin (waktu setempat), di bawah mediasi regional oleh pemerintah Malaysia selaku ketua ASEAN saat ini.

Delegasi Thailand dipimpin langsung oleh Penjabat Perdana Menteri Phumtham Wechayachai, sementara dari pihak Kamboja hadir Perdana Menteri Hun Manet. Pertemuan ini digelar menyusul peningkatan eskalasi militer di wilayah sengketa, yang dalam beberapa hari terakhir telah menewaskan lebih dari 30 orang, termasuk 13 warga sipil Thailand dan 8 warga sipil Kamboja.


Krisis Kemanusiaan dan Ketegangan di Garis Depan

Sejak bentrokan bersenjata meletus empat hari lalu di sepanjang wilayah perbatasan sepanjang 817 kilometer, lebih dari 200.000 warga sipil dari kedua negara telah dievakuasi. Artileri berat, roket jarak jauh, dan serangan darat dilaporkan terjadi silih berganti, memicu kekhawatiran internasional akan potensi konflik berskala penuh di Asia Tenggara.

“Kami masih mendengar dentuman artileri dari wilayah perbatasan. Thailand dan Kamboja saling melemparkan tuduhan dan serangan,” lapor Tony Cheng dari Al Jazeera, yang berada di provinsi Surin, Thailand.

Kamboja menuduh pasukan Thailand menembaki kawasan kuil bersejarah, sementara Thailand menyatakan bahwa pasukan Kamboja telah menyerang permukiman sipil pada dini hari. Kedua belah pihak menyatakan siap untuk berdamai, namun masing-masing mengajukan syarat agar pihak lawan mundur lebih dulu.

Baca Juga :  Dugaan Keterlibatan Anggota KPU Sulsel dalam PSU Pilkada Palopo: Ahmad Adi Wijaya Dituding Dukung Paslon Tertentu

Diplomasi Internasional: AS dan PBB Turun Tangan

Presiden Amerika Serikat Donald Trump turut campur tangan dalam krisis ini. Dalam wawancaranya di Skotlandia, Trump mengaku telah berbicara langsung dengan kedua pemimpin dan memperingatkan bahwa perjanjian perdagangan dengan Washington akan ditangguhkan jika pertempuran berlanjut.

“Saya berbicara dengan Phumtham dan Hun Manet. Saat saya menutup telepon, saya tahu mereka ingin berdamai,” ujar Trump.
“Kami menunda negosiasi tarif dengan kedua negara hingga mereka mencapai gencatan senjata.”

Trump juga menyampaikan bahwa Menteri Luar Negeri Kamboja, Prak Sokhonn, akan berkoordinasi dengan Menlu AS Marco Rubio untuk mendorong proses diplomasi lebih lanjut. Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak agar gencatan senjata segera disepakati demi menghindari krisis kemanusiaan yang lebih parah.


Akar Konflik: Kuil Kuno dan Perbatasan yang Kabur

Konflik perbatasan ini bukan baru terjadi. Sejak lama, Thailand dan Kamboja berselisih mengenai kepemilikan atas kuil Hindu kuno Preah Vihear dan Ta Moan Thom, peninggalan abad ke-11. Meskipun Mahkamah Internasional telah menetapkan kuil Preah Vihear sebagai milik Kamboja pada tahun 1962, ketegangan memuncak kembali sejak tahun 2008 ketika Kamboja mendaftarkannya sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Baca Juga :  Sustainable Tourism in Bali: Balancing Preservation and Growth

Suara Rakyat: Perdamaian adalah Harapan Bersama

Di tengah ketidakpastian, harapan untuk perdamaian tetap hidup—terutama dari masyarakat yang terdampak langsung. Di kamp-kamp evakuasi, ribuan warga menanti kepastian masa depan mereka.

“Kami datang hampir tanpa apa-apa, hanya pakaian di badan,” ujar seorang pengungsi di Surin.
“Kami tidak tahu apakah harus tinggal di sini selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan.”

Warga dari kedua sisi perbatasan berharap konflik segera dihentikan.

“Akan sangat baik jika kedua negara sepakat untuk damai,” kata Sreung Nita, mahasiswi di Phnom Penh.
“Saya senang Amerika Serikat menekan kedua pihak untuk gencatan senjata. Itu bisa membawa ketenangan,” tambah Thavorn Toosawan, warga provinsi Sisaket, Thailand.


Kesimpulan: Diplomasi Diuji, Perdamaian Diharapkan

Perundingan di Malaysia hari ini menjadi ujian penting bagi diplomasi regional dan internasional. Dengan korban jiwa yang terus bertambah dan warga sipil terjebak di tengah konflik, dunia menanti hasil konkret dari meja perundingan.

Jika berhasil, gencatan senjata ini bisa menjadi langkah pertama menuju solusi damai yang berkelanjutan. Namun jika gagal, Asia Tenggara akan menghadapi salah satu krisis perbatasan paling serius dalam satu dekade terakhir.

Facebook Comments Box

Penulis : Huzair.Zaenal

Editor : Huzair.Zaenal

Sumber Berita: SindoNews

Follow WhatsApp Channel www.indonesiaterkinii.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Marco Bezzecchi Juara Sprint Race MotoGP Mandalika 2025, Marc Marquez Terpental ke Posisi 7
Viral Video Capaian Prabowo Diputar di Bioskop, Istana: Ini Ruang Publik yang Sah untuk Edukasi
PAN Sulbar Bagikan 2.700 Paket Pangan di HUT RI ke-80 dan HUT PAN ke-27
Secercah Harapan Warga Pesisir Ujung Menyambut Kunjungan Anggota DPR RI Ajbar Abdul Kadir
Pemkot Makassar Jamu Kader NasDem se-Indonesia, Gala Dinner Meriah di Anjungan Losari
Diberi Abolisi oleh Presiden Prabowo, Tom Lembong Resmi Bebas dari Rutan Cipinang
Milad ke-3 Sahabat Seniman Sulawesi Dihadiri Putra Mahkota Raja Gowa dan Tokoh-Tokoh Penting
Gempa Dahsyat M8,7 Guncang Rusia Timur: Sejumlah Warga Luka, Tsunami Landa Severo-Kurilsk
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 22:06 WIB

Marco Bezzecchi Juara Sprint Race MotoGP Mandalika 2025, Marc Marquez Terpental ke Posisi 7

Senin, 15 September 2025 - 13:30 WIB

Viral Video Capaian Prabowo Diputar di Bioskop, Istana: Ini Ruang Publik yang Sah untuk Edukasi

Minggu, 17 Agustus 2025 - 22:36 WIB

PAN Sulbar Bagikan 2.700 Paket Pangan di HUT RI ke-80 dan HUT PAN ke-27

Kamis, 14 Agustus 2025 - 22:26 WIB

Secercah Harapan Warga Pesisir Ujung Menyambut Kunjungan Anggota DPR RI Ajbar Abdul Kadir

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 09:40 WIB

Pemkot Makassar Jamu Kader NasDem se-Indonesia, Gala Dinner Meriah di Anjungan Losari

Berita Terbaru