POLMAN – Sandeq Silumba 2025, salah satu agenda maritim budaya terbesar di Sulawesi Barat, akan segera digelar pada 21–26 Agustus 2025. Dengan melibatkan 55 perahu tradisional Sandeq dari berbagai daerah, event ini kian menunjukkan keseriusan Pemprov Sulbar dalam mengangkat budaya bahari sebagai kebanggaan daerah dan daya tarik nasional.
Sebagai bentuk komitmen terhadap penyelenggaraan yang profesional dan berkeadilan, panitia telah mulai menyalurkan hak-hak peserta, termasuk bantuan dana perbaikan perahu sebesar Rp 5 juta per tim.
Langkah ini diapresiasi sebagai lompatan besar dalam sistem pelaksanaan lomba yang transparan dan menghargai para pelaut (Passandeq) sebagai aktor utama budaya Sandeq.
Profesionalisme dan Kepastian Hak Jadi Prioritas
Syamsul Samad, Ketua Dewan Pengarah Sahabat Sandeq, menegaskan bahwa tahun ini panitia bekerja lebih awal dan lebih detail dalam mempersiapkan seluruh aspek teknis dan administratif lomba.
“Hari ini kami menggelar pertemuan kedua dengan para Passandeq. Kami membahas teknis pelaksanaan lomba, termasuk posisi start di Pantai Bahari Polman,” ujarnya, Minggu, 27 Juli 2025.
Ia juga memastikan bahwa semua hak peserta, termasuk dana dukungan dan informasi terkait hadiah lomba, disampaikan secara terbuka dan tepat waktu.
“Kami ingin memberikan jaminan penuh bahwa tidak ada peserta yang dikorbankan. Semua hak disalurkan sebelum perlombaan. Itu komitmen kami,” tegas Syamsul.
Selain pemberian dana perbaikan, panitia juga telah melakukan pengundian nomor peserta untuk memastikan fair play dan transparansi di garis start.
Apresiasi dari Para Passandeq: “Ini Lebih Baik dari Tahun-Tahun Sebelumnya”
Apresiasi datang dari kalangan peserta, salah satunya Baharuddin, yang dikenal dengan julukan Ustadz Gondrong. Ia menyebut penyelenggaraan tahun ini sebagai yang terbaik sejauh ini, khususnya dari sisi manajemen dan perlakuan terhadap para pelaut.
“Ini luar biasa dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Panitianya tertata rapi, aturan jelas, dan yang paling penting, hak-hak kami dipenuhi sejak awal,” katanya.
Ia berharap Sandeq Silumba terus digelar setiap tahun dan semakin ditingkatkan dari sisi dukungan dan promosi.
“Kami atas nama para Passandeq menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga. Dukungan mereka membuat kami merasa dihargai dan semangat mengikuti lomba,” tutupnya.
Budaya Bahari yang Terus Dijaga dan Dihidupkan
Sandeq Silumba bukan hanya lomba perahu layar tradisional, tetapi juga simbol identitas budaya masyarakat pesisir Mandar yang telah diwariskan turun-temurun. Dengan dukungan penuh dari pemerintah provinsi, event ini diharapkan mampu menggerakkan pariwisata, ekonomi lokal, dan pelestarian budaya bahari.
Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, menegaskan bahwa Pemprov akan terus mendorong agar Sandeq tidak hanya menjadi festival lokal, tetapi ikon budaya maritim nasional yang mendunia.
Penulis : Huzair.Zaenal iNterkin
Editor : Huzair.Zaenal iNterkin
Sumber Berita: Indonesiaterkini.com








