Investor Asing Tertarik Relokasi ke Indonesia karena Dampak Perang Dagang AS-China

- Jurnalis

Sabtu, 1 Maret 2025 - 03:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Donald trump

Donald trump

Jakarta – Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang dipicu oleh kebijakan Presiden AS, Donald Trump, diprediksi akan memberikan dampak positif bagi Indonesia. Setelah terpilih kembali sebagai Presiden, Trump segera menerapkan tarif impor hingga 25% untuk sejumlah barang dari China, yang berdampak pada keputusan banyak perusahaan untuk memindahkan produksi mereka keluar dari China dan mencari alternatif lokasi di negara lain, termasuk Indonesia.

Tjertja Karja Adil, Kepala Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, mengungkapkan bahwa kondisi ini menjadi peluang besar bagi Indonesia. “Kita mendapatkan berkah dari situasi ini. Begitu Trump terpilih lagi, banyak investor asing yang datang ke kantor kami untuk menyampaikan rencana relokasi pabrik-pabrik mereka yang sebelumnya ada di China,” ujarnya dalam acara media gathering di Menara Batavia, Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2025).

Baca Juga :  Pidato Perdana Wagub Sulsel Fatmawati Rusdi Sampaikan Pidato Perdana di Hadapan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam Forum Himpuni

Menurut Tjertja, perusahaan-perusahaan yang tetap bertahan di China akan menghadapi beban pajak yang lebih tinggi akibat kebijakan tarif AS. Banyak investor yang melihat relokasi ke Indonesia sebagai langkah strategis untuk menghindari biaya tinggi tersebut.

Juliani Kusumaningrum, Direktur Eksekutif KEK Kendal, menjelaskan bahwa meskipun perang dagang sudah dimulai sebelum Trump menjabat, kondisi ini diperkirakan akan berlanjut dalam waktu yang lama. “Sejak sebelum Trump menjabat, perang dagang sudah mulai berlangsung. Berbagai sektor industri sudah dikenakan tarif impor yang bervariasi antara 10% hingga 25%. Ke depannya, kami memprediksi situasi serupa akan terus berlanjut,” kata Juliani.

Juliani menekankan pentingnya Indonesia untuk memanfaatkan peluang ini, tidak hanya dari investor China, tetapi juga dari negara-negara lain. Keunggulan Indonesia terletak pada kenyataan bahwa barang yang diproduksi di Tanah Air tidak dikenakan tarif saat diekspor ke AS. Selain itu, Indonesia juga memiliki pasar domestik yang sangat besar dengan populasi sekitar 280 juta jiwa, yang menjadi daya tarik tambahan bagi investor.

Baca Juga :  Asisten I Pimpin Rapat Persiapan Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng Terpilih Periode 2025-2030

Saat ini, fase pertama pengembangan KEK Kendal seluas 1.000 hektare sudah hampir penuh dengan sekitar 90% lahan terisi. Untuk mengakomodasi lebih banyak investor yang akan pindah ke Indonesia, rencana pengembangan fase kedua seluas 1.200 hektare tengah dipersiapkan.

Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan, Indonesia diprediksi akan menjadi tujuan utama bagi relokasi industri global, berkat situasi geopolitik yang mendukung dan pasar yang menjanjikan.

Facebook Comments Box

Penulis : Indonesia Terkini

Editor : Indonesia Terkini

Sumber Berita: detikfinance

Follow WhatsApp Channel www.indonesiaterkinii.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

BGN Bantah Isu 5.000 Dapur Fiktif dalam Program MBG: “Satu Rupiah pun Tak Akan Cair Tanpa Prosedur Resmi”
Marco Bezzecchi Juara Sprint Race MotoGP Mandalika 2025, Marc Marquez Terpental ke Posisi 7
Viral Video Capaian Prabowo Diputar di Bioskop, Istana: Ini Ruang Publik yang Sah untuk Edukasi
Presiden Setujui Guru dan Relawan Posyandu Jadi Penerima Program Makan Bergizi Gratis
Koordinator KOMRAK Tantang BAPENDA Polman Debat Terbuka Soal Kenaikan NJOP & PBB
PAN Sulbar Bagikan 2.700 Paket Pangan di HUT RI ke-80 dan HUT PAN ke-27
Ajbar Dorong Penguatan Ekonomi Desa Melalui Rembuk Koperasi Merah Putih di Polewali Mandar
Polda dan Pemprov Sulbar Gelar GPM Serentak di Mamuju, Pastikan Harga dan Stok Pangan Tetap Stabil
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 22:41 WIB

BGN Bantah Isu 5.000 Dapur Fiktif dalam Program MBG: “Satu Rupiah pun Tak Akan Cair Tanpa Prosedur Resmi”

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 22:06 WIB

Marco Bezzecchi Juara Sprint Race MotoGP Mandalika 2025, Marc Marquez Terpental ke Posisi 7

Senin, 15 September 2025 - 13:30 WIB

Viral Video Capaian Prabowo Diputar di Bioskop, Istana: Ini Ruang Publik yang Sah untuk Edukasi

Senin, 15 September 2025 - 13:11 WIB

Presiden Setujui Guru dan Relawan Posyandu Jadi Penerima Program Makan Bergizi Gratis

Kamis, 21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

Koordinator KOMRAK Tantang BAPENDA Polman Debat Terbuka Soal Kenaikan NJOP & PBB

Berita Terbaru