Dugaan Keterlibatan Anggota KPU Sulsel dalam PSU Pilkada Palopo: Ahmad Adi Wijaya Dituding Dukung Paslon Tertentu

- Jurnalis

Rabu, 19 Maret 2025 - 00:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dugaan Keterlibatan Anggota KPU Sulsel dalam PSU Pilkada Palopo: Ahmad Adi Wijaya Dituding Dukung Paslon Tertentu

Dugaan Keterlibatan Anggota KPU Sulsel dalam PSU Pilkada Palopo: Ahmad Adi Wijaya Dituding Dukung Paslon Tertentu

MAKASSAR – Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan, Ahmad Adi Wijaya, tengah diterpa isu dugaan keterlibatan dalam praktik cawe-cawe atau campur tangan dalam pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Palopo. Dugaan tersebut mencuat setelah Adi Wijaya diduga memberikan dukungan terhadap pasangan calon (paslon) nomor 4, Naili-Akhmad, dalam pelaksanaan PSU yang berlangsung di Kota Palopo.

Isu ini mulai berkembang setelah pengelolaan PSU Pilwalkot Palopo diambil alih oleh KPU Provinsi Sulsel. Beberapa pihak, termasuk pemerhati kepemiluan, mulai mempertanyakan langkah tersebut. Salah satu yang menyuarakan kekhawatirannya adalah Junaid, akademisi dari STISIP Veteran Palopo. Menurut Junaid, ada motif tertentu di balik keputusan KPU Sulsel untuk terlibat langsung dalam proses pelaksanaan PSU ini.

Pernyataan Junaid: KPU Harusnya Melantik Pengganti Komisioner KPU Palopo

Junaid berpendapat bahwa, seharusnya KPU Provinsi Sulsel melantik tiga komisioner pengganti untuk KPU Palopo, sesuai dengan keputusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), bukan malah mengambil alih seluruh pelaksanaan PSU. Menurutnya, pelantikan pengganti akan memudahkan operasional KPU Palopo yang saat ini hanya diisi oleh dua komisioner setelah diberhentikan tiga komisioner sebelumnya karena pelanggaran etik.

Baca Juga :  Usai Terpilih Jadi Ketum KKSS, Mentan Amran Bertolak ke Yordania Dampingi Kunker Presiden Prabowo

“Jika alasan pengganti tidak dilantik karena khawatir tidak paham aturan, bagaimana dengan pergantian KPU yang masa jabatannya habis dan langsung mengurus Pemilu? Itu pertanyaan besar yang perlu dijawab,” ujar Junaid. Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan KPU Sulsel dalam pengelolaan PSU tidak bisa dipisahkan dari masalah pelanggaran etik yang melibatkan tiga komisioner KPU Palopo yang dipecat terkait perubahan status pencalonan Trisal Tahir.

Isu WhatsApp: Dugaan Ketidaknetralan KPU Sulsel

Junaid juga menyoroti adanya perilaku yang dianggap tidak netral dari salah satu komisioner KPU Sulsel. Ia merujuk pada story WhatsApp yang dibagikan oleh komisioner tersebut, yang berisi berita mengenai paslon Naili-Trisal. Dalam story tersebut, terdapat gambar yang menunjukkan simbol nomor urut 4, yang dinilai Junaid sebagai indikasi ketidaknetralan dalam menjalankan tugas. “Apakah hal ini normal? Bagaimana mungkin seorang pejabat KPU membagikan story yang ada simbol paslon tertentu? Ini sangat mencurigakan,” jelas Junaid.

Tanggapan Ahmad Adi Wijaya: Menepis Tuduhan

Menanggapi isu yang berkembang, Ahmad Adi Wijaya dengan tegas membantah tudingan tersebut. Ia memastikan bahwa dirinya dan KPU Sulsel tidak berpihak kepada paslon manapun dalam pelaksanaan PSU Pilkada Palopo. “Tidak benar. Saya tidak pernah terlibat dalam mendukung paslon tertentu. Selama ini, jika saya membagikan berita atau informasi, itu hanya untuk publikasi dan sosialisasi. Foto-foto paslon atau berita apapun yang terkait, itu hanya bagian dari tugas saya dalam menyebarluaskan informasi kepada publik,” ungkap Adi Wijaya saat dihubungi, Selasa (18/3).

Baca Juga :  Pengakuan Tiga Terdakwa Ladang Ganja di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru: Janji Uang dari Edi yang Masih Buron

Adi Wijaya juga menegaskan bahwa seluruh proses pelaksanaan PSU Pilkada Palopo akan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan tanpa campur tangan pihak manapun. “Saya jamin, KPU Sulsel akan menjalankan PSU ini dengan sebaik-baiknya sesuai regulasi dan tanpa ada permainan atau cawe-cawe dengan paslon. Kami berkomitmen untuk menjaga integritas, profesionalisme, dan transparansi dalam setiap tahap proses ini,” tegasnya.

Menurutnya, tudingan yang beredar ini tidak berdasar. “Buktinya, Sulsel berhasil menduduki peringkat 2 nasional dalam pelaksanaan Pilkada dan Pemilu. Ini adalah bukti bahwa kami bekerja dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme,” tambahnya, menutup pembicaraan.

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel www.indonesiaterkinii.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Gubernur SDK Dorong Percepatan Cetak Sawah dan Optimalkan Lahan Terbatas Demi Ketahanan Pangan Sulbar
Diberi Abolisi oleh Presiden Prabowo, Tom Lembong Resmi Bebas dari Rutan Cipinang
Wagub Sulbar Buka Festival Keris dan Badik, Dukung Pelestarian Budaya Lokal
Gubernur Suhardi Duka Tegaskan Komitmen Tuntaskan Temuan BPK, Ancam Serahkan ke Kejaksaan
Dugaan Intervensi Proyek Ditepis Bupati Polewali Mandar, Zubair: Nanti Kita Buktikan
Unit PPA Sat Reskrim Polres Polman Amankan Pelaku Pencabulan Dua Bocah Kakak Beradik di Polewali Mandar
Milad ke-3 Sahabat Seniman Sulawesi Dihadiri Putra Mahkota Raja Gowa dan Tokoh-Tokoh Penting
BMKG PERKUAT OPERASI MODIFIKASI CUACA DAN PATROLI TERPADU CEGAH KARHUTLA DI SUMSEL
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 3 Agustus 2025 - 12:25 WIB

Gubernur SDK Dorong Percepatan Cetak Sawah dan Optimalkan Lahan Terbatas Demi Ketahanan Pangan Sulbar

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 11:03 WIB

Diberi Abolisi oleh Presiden Prabowo, Tom Lembong Resmi Bebas dari Rutan Cipinang

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 10:16 WIB

Wagub Sulbar Buka Festival Keris dan Badik, Dukung Pelestarian Budaya Lokal

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 10:02 WIB

Gubernur Suhardi Duka Tegaskan Komitmen Tuntaskan Temuan BPK, Ancam Serahkan ke Kejaksaan

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 09:28 WIB

Dugaan Intervensi Proyek Ditepis Bupati Polewali Mandar, Zubair: Nanti Kita Buktikan

Berita Terbaru