MAKASSAR — Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Andi Amran Sulaiman, resmi terpilih sebagai Ketua Umum Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) untuk periode 2025–2030. Ia ditetapkan secara aklamasi dalam Musyawarah Besar (Mubes) XII KKSS, yang diselenggarakan pada 9–11 April 2025 di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar.
Proses pemilihan yang berlangsung demokratis ini sempat diwarnai dinamika forum. Beberapa peserta menyatakan keberatan atas pencalonan Amran, memicu ketegangan yang cukup terasa di ruang sidang. Namun, dengan kepemimpinan tenang dan tegas dari pimpinan sidang, suasana segera dapat dikendalikan dan forum kembali berjalan dengan tertib.
“Sempat terjadi perdebatan, tetapi tidak berlangsung lama. Ketegangan reda, dan musyawarah dilanjutkan secara damai,” ungkap salah satu peserta Mubes.
Meski sempat ditolak sebagian kecil peserta, dukungan mayoritas tetap mengalir deras kepada Amran, yang didukung oleh 35 Badan Pengurus Wilayah (BPW) KKSS se-Indonesia. Konsensus pun tercapai, dan forum menyepakati secara aklamasi penetapan Amran sebagai Ketua Umum KKSS yang baru.
Dalam pidato perdananya, Amran menyampaikan rasa syukur dan komitmennya untuk mengemban amanah besar ini dengan sungguh-sungguh. Ia juga mengajak seluruh elemen KKSS untuk bergandengan tangan membangun organisasi yang lebih solid, adaptif, dan berdampak.
“Kepercayaan ini adalah tanggung jawab besar. Tapi jika kita bersatu, mabbulo sipappa, saling menopang, maka beban itu menjadi ringan,” ujar Amran dengan penuh semangat.
Sebagai pejabat negara, Amran juga menegaskan komitmennya untuk menjaga profesionalisme dan etika jabatan. Ia secara tegas melarang pelibatan institusinya dalam kegiatan KKSS, demi menjaga independensi organisasi.
“Sejak awal saya sampaikan ke tim, jangan libatkan Kementerian Pertanian. KKSS adalah rumah besar yang harus dijaga marwahnya. Amanah ini saya jalankan sebagai bagian dari keluarga besar Sulsel, bukan sebagai menteri,” tegasnya.
Kepemimpinan Amran di KKSS membawa harapan baru bagi jutaan warga Sulawesi Selatan di perantauan. Sosoknya dinilai mampu mempersatukan kekuatan diaspora dan mendorong kontribusi nyata dalam pembangunan, baik di tanah rantau maupun di kampung halaman.
Mubes XII KKSS ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan organisasi, yang kini memasuki babak baru kepemimpinan dengan semangat kolaboratif, inklusif, dan berbasis pengabdian.
Penulis : Indonesia Terkini