MAKASSAR – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bank Indonesia (BI) atas kontribusinya yang luar biasa dalam membantu pengendalian inflasi di Sulawesi Selatan. Apresiasi tersebut disampaikan dalam acara Buka Puasa Bersama Mitra Kerja Bank Indonesia di House of Rewako, Jalan Pasar Ikan, Makassar, pada Selasa, 18 Maret 2025.
Dalam sambutannya, Jufri Rahman mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Bank Indonesia, khususnya Kepala Perwakilan BI Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda, atas segala upaya dan inovasi yang telah dilakukan dalam menjaga kestabilan ekonomi daerah.
“Kami, atas nama rakyat Sulawesi Selatan, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Rizki Ernadi Wimanda dan seluruh pihak di Bank Indonesia. Pengendalian inflasi di Sulawesi Selatan telah menunjukkan hasil yang sangat baik, dan kami bangga bahwa provinsi kami berada di antara yang terbaik dalam pengendalian inflasi di Indonesia,” ujarnya.
Jufri juga menambahkan bahwa di bawah kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi, pengendalian inflasi tetap menjadi prioritas utama bagi pemerintah provinsi.
“Pengendalian inflasi adalah salah satu fokus utama kami, dan ini tentu tidak lepas dari peran besar Bank Indonesia yang terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan harga tetap stabil demi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh mitra kerja yang telah bekerja sama mendukung berbagai kebijakan keuangan Bank Indonesia. Rizki menjelaskan bahwa keberhasilan pengendalian inflasi merupakan hasil dari sinergi antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Sulsel, serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulsel.
“Saya mengapresiasi semua pihak yang telah berkolaborasi dengan Bank Indonesia. Salah satu contoh nyata sinergi yang baik adalah penyelenggaraan High Level Meeting (HLM) TPID Sulsel pada 6 Maret 2025 yang berhasil menghasilkan langkah-langkah strategis dalam mengendalikan inflasi,” kata Rizki.
Rizki juga menyoroti pentingnya data statistik dari BPS Sulsel dalam mengidentifikasi harga bahan pangan yang perlu mendapat perhatian khusus. Berbagai langkah strategis telah dilakukan untuk menstabilkan harga, termasuk program-program yang berfokus pada ketahanan pangan dan distribusi yang lebih baik.
“Setelah HLM TPID Sulsel, kami bersama Pemerintah Provinsi Sulsel melanjutkan berbagai program, seperti Mandiri Benih, Gerakan Tanam Cabe di sekolah, serta Gerakan Pangan Murah di seluruh kabupaten/kota. Kami juga meningkatkan penyerapan gabah petani selama periode panen raya pada Maret hingga April 2025, dan mengoptimalkan gudang-gudang di Sulawesi Selatan untuk memastikan distribusi pangan berjalan lancar,” tambah Rizki.
Di akhir sambutannya, Rizki menegaskan pentingnya koordinasi yang berkelanjutan antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi, dan TPID Sulsel dalam mewujudkan kebijakan Asta Cita dan empat pilar penting, yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Kebijakan yang Efektif.
“Koordinasi ini sangat penting untuk memastikan kebijakan yang kami jalankan efektif dan tepat sasaran. Kami akan terus bekerja sama untuk menjaga kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan,” tutupnya.









