KGPAA Hamangkunegoro, Putra Mahkota Keraton Surakarta, Unggah Status ‘Nyesel Gabung Republik’ yang Kontroversial

- Jurnalis

Minggu, 2 Maret 2025 - 10:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Putra-Mahkota-Keraton-Solo-KGPAA-Hamangkunegoro

Putra-Mahkota-Keraton-Solo-KGPAA-Hamangkunegoro

INterkin – Nama KGPAA Hamangkunegoro, Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, tengah menjadi sorotan publik setelah mengunggah sebuah status kontroversial di akun media sosial pribadinya. Dalam unggahan yang viral di berbagai platform, KGPAA Hamangkunegoro menulis kalimat yang mengejutkan: “Nyesel gabung Republik.” Ia juga menambahkan pernyataan tajam lainnya: “Percuma Republik Kalau Cuma Untuk Membohongi.”

Meskipun unggahan tersebut sudah dihapus, cuitan ini sudah terlanjur menyebar luas setelah dibagikan kembali oleh akun X (dulu Twitter) @BebySoSweet, yang membuat status tersebut menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen. Respons terhadap unggahan tersebut pun beragam, dari dukungan hingga kritik tajam.

Tentang KGPAA Hamangkunegoro
KGPAA Hamangkunegoro, yang memiliki nama lengkap Gusti Purbaya Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, adalah Putra Mahkota Keraton Surakarta dan putra bungsu dari pasangan Pakubuwana XIII dan GKR Pakubuwana (KRAy Pradapaningsih). Pada tahun 2022, Purbaya dinobatkan sebagai Putra Mahkota Keraton Surakarta dalam acara Tinggaldalem Jumenengan yang juga menandai peringatan naik tahta PB XIII ke-18. Pada saat itu, ia baru berusia 21 tahun.

Baca Juga :  Investor Asing Tertarik Relokasi ke Indonesia karena Dampak Perang Dagang AS-China

Selain tugasnya di Keraton, Purbaya juga tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang, yang menunjukkan bahwa ia aktif dalam dunia pendidikan dan kehidupan sosial.

Kritik Terhadap Isu-isu Nasional
Unggahan status tersebut rupanya merupakan bentuk kritik tajam terhadap berbagai permasalahan yang tengah terjadi di Indonesia. Menurut penjelasan dari Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta Hadiningrat, KPA H Dany Nur Adiningrat, kalimat tersebut dilontarkan sebagai respons terhadap sejumlah isu besar yang belakangan ini menjadi perhatian publik, seperti:

  • Kasus Pertamax oplosan yang menyebabkan kerugian negara hingga hampir Rp 1.000 triliun.
  • Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di PT Sritex yang terus terjadi meskipun ada janji perlindungan dari pemerintah.
  • Korupsi timah yang melibatkan banyak pihak dengan kerugian negara yang sangat besar.
  • Penanganan kasus pagar laut yang dinilai tidak tegas oleh pemerintah.

Dany Nur Adiningrat menambahkan bahwa pernyataan tersebut juga berakar dari kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak efektif dalam menyelesaikan masalah-masalah tersebut.

Baca Juga :  Kementan Audiensi dengan Pemkab Penajam Paser Utara, Dorong Percepatan Swasembada Pangan

Kekecewaan Terkait Keraton Surakarta
Selain itu, Dany juga menjelaskan bahwa kekecewaan KGPAA Hamangkunegoro juga terkait dengan masalah internal Keraton Surakarta. Salah satunya adalah status Daerah Istimewa Surakarta (DIS) yang hingga kini masih ditangguhkan oleh pemerintah. Meski ada janji untuk memberikan hak-hak dan aset Keraton Surakarta, hal tersebut hingga kini belum terlaksana dengan baik.

“Tentang janji pemerintah terhadap Keraton Surakarta, Daerah Istimewa Surakarta masih ditangguhkan, dan hak-hak serta aset Keraton yang dijanjikan hingga sekarang belum diberikan. Ini tentu menjadi pemikiran yang melatarbelakangi beliau untuk memberikan peringatan keras kepada pemerintah,” jelas Dany.

Dengan unggahannya yang kontroversial ini, KGPAA Hamangkunegoro berharap agar pemerintah lebih memperhatikan masalah yang dihadapi rakyat, serta menepati janji-janji yang telah dibuat, baik terkait isu-isu sosial maupun hak-hak Keraton Surakarta.

Kritik ini, meskipun tajam, menunjukkan bahwa Putra Mahkota Keraton Surakarta tersebut tidak hanya peduli pada urusan kerajaan, tetapi juga terhadap kondisi sosial dan politik yang tengah berkembang di tanah air.

Penulis : Indonesia Terkini

Berita Terkait

Meski Hari Libur, Gubernur Sulbar Temui Peserta Pertukaran Pemuda: “Mereka Adalah Aset Daerah”
Quick Count PSU Palopo: Naili–Akhmad Unggul Telak, Saingi Kandidat Lain Quick Count PSU Palopo: Naili–Akhmad Unggul Telak, Saingi Kandidat Lain
Sering Turun ke Sawah, Mentan Amran Dipuji Presiden Prabowo dan Wapres Gibran
Tinjau Penanganan Sampah RSUD Sawerigading, Pj. Wali Kota Palopo Tegaskan Pentingnya Pengelolaan Limbah Medis yang Ketat
PJ Wali Kota Palopo Lepas 105 Jamaah Haji: “Tanamkan Niat Lillah, Raih Haji Mabrur”
Perkuat Kerja Sama Pendidikan dan Infrastruktur, Australia Rancang Pendirian Kampus di Balikpapan
Barru Deklarasikan Koperasi Merah Putih: Langkah Nyata Menuju Swasembada Pangan dan Kemandirian Desa
Wagub Sulsel Ajak Mahasiswa Teknik Berperan Aktif Bangun SDM Unggul dan Daerah Maju
Berita ini 30 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 29 Mei 2025 - 17:57 WIB

Meski Hari Libur, Gubernur Sulbar Temui Peserta Pertukaran Pemuda: “Mereka Adalah Aset Daerah”

Minggu, 25 Mei 2025 - 13:27 WIB

Quick Count PSU Palopo: Naili–Akhmad Unggul Telak, Saingi Kandidat Lain Quick Count PSU Palopo: Naili–Akhmad Unggul Telak, Saingi Kandidat Lain

Minggu, 25 Mei 2025 - 13:20 WIB

Sering Turun ke Sawah, Mentan Amran Dipuji Presiden Prabowo dan Wapres Gibran

Rabu, 14 Mei 2025 - 12:15 WIB

Tinjau Penanganan Sampah RSUD Sawerigading, Pj. Wali Kota Palopo Tegaskan Pentingnya Pengelolaan Limbah Medis yang Ketat

Rabu, 14 Mei 2025 - 12:07 WIB

PJ Wali Kota Palopo Lepas 105 Jamaah Haji: “Tanamkan Niat Lillah, Raih Haji Mabrur”

Berita Terbaru