MAKASSAR — Dalam suasana penuh kehangatan dan semangat kebersamaan, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menerima kunjungan kehormatan dari Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat (11/4/2025). Pertemuan ini menjadi lebih dari sekadar silaturahmi—ia menjelma menjadi forum strategis lintas provinsi untuk membahas langkah konkret memperkuat konektivitas regional melalui jalur udara dan laut.
Dalam diskusi santai namun produktif tersebut, kedua kepala daerah membahas rencana pembukaan rute penerbangan Bone–Kendari yang diyakini akan menjadi penghubung vital bagi mobilitas masyarakat dan distribusi ekonomi antarwilayah.

“Ini bentuk kolaborasi yang saling menguatkan. Untuk pembagian beban, beliau 70 persen, saya cukup 30 persen,” ujar Gubernur Andi Sudirman bersahaja, yang disambut tawa hangat oleh seluruh jajaran yang hadir.
Rute ini dinilai sangat relevan mengingat sekitar 500 ribu warga Kendari memiliki akar genealogis dari wilayah Bosowasi (Bone, Soppeng, Wajo, dan Sinjai). Konektivitas ini tak hanya memperkuat hubungan ekonomi, tetapi juga mempererat tali kekerabatan dan budaya.
Tak berhenti pada jalur udara, kedua pemimpin juga membahas pengembangan jalur transportasi laut, yang sangat potensial mengingat karakteristik geografis kedua provinsi yang memiliki garis pantai dan wilayah kepulauan yang luas.
“Sama halnya dengan rencana konektivitas laut, prinsipnya tetap gotong royong. Lagi-lagi beliau 70 persen, saya cukup 30,” kelakar Gubernur Sulsel, menunjukkan nuansa dialog yang hangat dan egaliter.
Salah satu inovasi yang turut dibahas adalah pengoperasian pesawat jenis seaplane untuk menjangkau pulau-pulau terpencil di wilayah pesisir. Dengan lebih dari 70 pulau berpenghuni dan ribuan masyarakat yang tinggal di wilayah kepulauan, seaplane dinilai sebagai solusi transportasi masa depan yang efisien dan adaptif terhadap kondisi geografis.
Pertemuan tersebut juga diselingi dengan nostalgia hangat masa-masa kebersamaan keduanya saat mengikuti retreat di Magelang, memperlihatkan chemistry dan persahabatan yang kental antara dua pemimpin daerah ini. Suasana kekeluargaan itulah yang memperkuat semangat kolaborasi yang dibangun—bahwa membangun daerah bukan hanya tentang kerja teknokratis, tetapi juga soal kepercayaan, keselarasan visi, dan gotong royong.
“Sinergi antardaerah seperti ini menjadi fondasi kuat dalam mempercepat pemerataan pembangunan, khususnya di kawasan timur Indonesia,” ujar Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka.
Kunjungan ini menandai babak baru kerja sama antara Sulsel dan Sultra, yang diyakini akan membawa manfaat nyata bagi masyarakat di kedua provinsi. Sinergi ini menjadi contoh nyata bahwa dengan kebersamaan, efisiensi, dan semangat inovasi, kemajuan dapat dicapai lebih cepat dan lebih merata.
Penulis : Indonesia Terkini