JAKARTA – Hanya beberapa jam setelah dikukuhkan sebagai Ketua Umum Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) periode 2025–2030 melalui aklamasi, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman langsung kembali ke Jakarta dan bertolak menuju Yordania pada Sabtu pagi, 12 April 2025, untuk menjalankan tugas kenegaraan.
Amran dijadwalkan mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam kunjungan kerja ke sejumlah negara di kawasan Timur Tengah dan Turki. Dalam lawatan tersebut, Menteri Agama Nasaruddin Umar juga turut hadir dan akan menyambut Presiden Prabowo di Amman, Yordania, pada Ahad, 13 April 2025.
Kunjungan ini bukan sekadar diplomasi formal, tetapi membawa misi strategis. Indonesia dan Yordania, yang telah menjalin hubungan bilateral sejak 1950, terus mempererat kerja sama di berbagai sektor prioritas, termasuk perdagangan, investasi, dan pertanian.
Pertanian Jadi Fokus Diplomasi Indonesia–Yordania
Sektor pertanian menjadi sorotan dalam kunjungan ini, karena kedua negara memiliki keunggulan yang saling melengkapi. Indonesia dikenal sebagai produsen utama komoditas tropis seperti kelapa sawit, rempah-rempah, dan karet. Sementara Yordania unggul dalam teknologi pertanian gurun, efisiensi pengelolaan air, dan industri pupuk, terutama fosfat.
Yordania merupakan salah satu produsen fosfat terbesar dunia, dengan cadangan mencapai sekitar 1,3 miliar ton, atau sekitar 5% dari total cadangan global. Hal ini menjadikannya mitra strategis Indonesia yang tengah menggenjot produktivitas pertanian nasional dan membutuhkan pasokan pupuk fosfat dalam jumlah besar.
“Ini adalah momentum penting untuk membangun jembatan kerja sama yang saling menguntungkan, khususnya dalam hal ketahanan pangan dan transfer teknologi,” ujar Amran sesaat sebelum keberangkatan.
Penandatanganan Nota Kesepahaman di Sektor Pertanian
Selama di Amman, Mentan Amran dijadwalkan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) Bilateral dengan Menteri Pertanian Kerajaan Hasyimiyah Yordania. Ruang lingkup kerja sama ini mencakup berbagai aspek strategis, antara lain:
-
Pertukaran informasi dan dokumentasi ilmiah/teknis
-
Program pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM di sektor pertanian
-
Kolaborasi dalam program magang, riset, dan pameran pertanian
-
Peningkatan akses pasar dan fasilitasi perdagangan produk pertanian
-
Dorongan bagi investasi sektor swasta di bidang pertanian
-
Pengembangan industri pangan halal dan ketahanan pangan berkelanjutan
Kerja sama ini juga membuka jalan bagi keterlibatan sektor swasta kedua negara dan potensi kolaborasi dalam pengembangan produk-produk pertanian unggulan, termasuk untuk pasar halal global, mengingat kesamaan identitas kedua negara sebagai mayoritas Muslim.
Dari Akar Budaya ke Diplomasi Global
Kehadiran Amran dalam forum internasional ini menandai peran gandanya—sebagai tokoh perantau Bugis-Makassar yang kini dipercaya memimpin KKSS, sekaligus sebagai pejabat tinggi negara yang membawa misi besar Indonesia dalam percaturan global, khususnya di bidang pertanian dan ketahanan pangan.
Langkah cepat dan strategis ini mencerminkan komitmennya untuk tidak hanya hadir dalam ruang domestik, tetapi juga aktif membangun jejaring global demi kemajuan bangsa.